Cerita Dari Tanggal Muda Sampai Tua. Menceritakan berbagai hal, mulai dari pengalaman sampai cari cuan. Bisa sharing pengalaman melalui berbagai cerita yang ada. Boleh juga e-mail cerita ke admin untuk di publish.

Tampilkan postingan dengan label CORETAN DINDING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CORETAN DINDING. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Juni 2023

no image

Era Digital: Menjalin Hubungan yang Berarti untuk Mengatasi Kesepian

Sobat caper, di era digital yang penuh koneksi ini, kami merasa semakin jauh dari satu sama lain. Tapi, jangan khawatir! Kesendirian adalah hal manusiawi yang normal, dan di artikel ini, kami akan membahas cara-cara asyik untuk melawan kesendirian di era digital dan membangun hubungan yang penuh makna. Kami ingin menghadirkan konten yang berbeda-beda dan menarik untuk menjaga tingkat perplexity dan burstiness yang tinggi, sehingga tetap menarik untuk dibaca.


Langkah pertama yang menyenangkan dalam melawan kesendirian adalah dengan mengakui perasaan kita. Jangan malu atau merasa bersalah, Sobat. Merasa sendiri adalah bagian dari kehidupan kita yang kompleks. Dengan mengakui perasaan ini, kita akan lebih mudah mencari solusi dan dukungan, serta merasa lebih ringan di dalam hati.


Teknologi adalah alat seru yang dapat membantu kita merasa lebih terhubung, tetapi kita harus bijak menggunakannya. Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat membuat kita merasa semakin sendiri dan kurang puas dengan hidup. Oleh karena itu, ayo gunakan teknologi untuk membangun hubungan yang hangat, seperti berkomunikasi dengan teman dan keluarga, atau bergabung dengan komunitas online yang memiliki minat dan hobi yang sama.


Mari kita bangun hubungan yang seru dan penuh makna, bukan sekadar hubungan permukaan. Kita dapat mencapainya dengan berbagi pengalaman dan perasaan, mendengarkan dan memahami orang lain, serta menunjukkan empati dan kepedulian. Saat kita melibatkan diri dengan penuh semangat, kita akan merasakan koneksi yang sebenarnya.


Jika kesendirian melanda, carilah dukungan, Sobat-sobat tercinta. Dukungan bisa datang dari teman, keluarga, mentor, atau profesional. Dukungan ini akan membantu kita merasa lebih terhubung dan kurang sendiri. Jangan takut mencari bantuan ketika merasa sendirian, karena di sekitar kita ada orang-orang yang siap memberikan saran atau perspektif yang berharga.


Keterampilan sosial adalah kunci untuk membangun hubungan yang penuh makna dan menyenangkan. Kita bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang efektif, memahami dan menghargai perbedaan, serta menunjukkan empati dan kepedulian. Dengan keterampilan sosial yang terasah, kita akan siap menghadapi dunia dengan semangat dan merasakan koneksi yang lebih erat.


Kesehatan fisik dan mental sangat penting dalam melawan kesendirian. Saat kita merasa baik secara fisik dan mental, kita akan lebih siap untuk membangun hubungan yang penuh makna dan merasa lebih terhubung. Jangan lupakan pentingnya makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Jika merasa stres atau cemas, jangan ragu untuk mencari bantuan dari para profesional.


Selain membangun hubungan yang penuh makna, mari kita juga menghargai waktu sendiri. Waktu sendiri memberi kesempatan bagi kita untuk merenung, bersantai, dan merawat diri sendiri. Dengan menghargai waktu sendiri, kita bisa merasa lebih puas dan kurang sendiri.


Terakhir, penting sekali untuk bersikap terbuka dan menerima orang lain. Setiap orang memiliki cerita dan pengalaman uniknya sendiri. Dengan mendengarkan dan menerima orang lain, kita bisa membangun hubungan yang penuh makna dan merasa lebih terhubung. Mari kita menjadi pribadi yang terbuka dan menyambut dengan tangan terbuka!


Sob - sob dan para ngab ers, melawan kesendirian di era digital dan membangun hubungan yang penuh makna memang sebuah tantangan. Tapi jangan khawatir, dengan strategi dan pendekatan yang tepat, kita bisa merasa lebih terhubung dan kurang sendiri. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian dalam perasaan ini, dan ada banyak sumber dukungan dan bantuan yang siap membantu kita. Dengan mengakui perasaan kita, menggunakan teknologi dengan bijaksana, membangun hubungan yang penuh makna, mencari dukungan, dan menjaga kesehatan kita, kita pasti bisa melawan kesendirian dan merasakan koneksi yang mendalam. Bersama-sama, kita akan merasa lebih terhubung dan lebih bahagia.

Minggu, 18 Juni 2023

no image

Menghadapi Rintangan dengan Semangat Pantang Menyerah: Kiat Sukses dari Para Pemenang

Sobat caper, dalam perjalanan hidup ini, kita akan melalui lika-liku yang tak terduga. Namun, yang membedakan kita adalah semangat yang tak kenal menyerah. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara kita menghadapi rintangan dengan semangat juang yang menggebu, sehingga kita bisa terus maju dan meraih tujuan kita, walaupun dalam kesulitan. Kita akan mempelajari strategi dan pola pikir yang akan membantu kita mengatasi rintangan dan menjadikannya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.


Langkah pertama dalam menghadapi rintangan dengan semangat juang adalah mengubah cara pandang kita terhadap rintangan itu sendiri. Janganlah melihatnya sebagai penghalang yang tak teratasi, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menjadi lebih kuat. Dengan mengubah cara pandang kita terhadap rintangan, kita akan lebih siap menghadapinya dan mencari solusi, bukan merasa putus asa dan menyerah.


Kunci dalam menghadapi rintangan dengan semangat juang adalah menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai. Tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis hanya akan membuat kita merasa terbebani dan putus asa ketika menghadapi rintangan. Sebaliknya, dengan menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai, kita akan merasa bangga dan termotivasi untuk terus maju, meskipun dihadapkan pada kesulitan.


Rasa percaya diri adalah kunci dalam menghadapi rintangan dengan semangat juang. Ketika kita yakin akan kemampuan kita untuk mengatasi rintangan, kita akan lebih siap menghadapinya dan mencari solusi. Kita dapat membangun rasa percaya diri dengan merayakan setiap pencapaian, sekecil apapun, dan dengan mengamalkan afirmasi positif dalam kehidupan sehari-hari.


Tidak ada seorang pun yang dapat menghadapi rintangan sendirian, sobat. Kita semua membutuhkan dukungan dari orang lain untuk membantu kita melewati masa-masa sulit. Dukungan ini bisa datang dari teman, keluarga, mentor, atau bahkan profesional. Jangan ragu untuk mencari bantuan ketika menghadapi rintangan, karena orang lain mungkin memiliki saran atau perspektif yang dapat membantu kita mengatasi kesulitan tersebut.


Menghadapi rintangan dengan semangat juang membutuhkan keterampilan mengatasi yang efektif. Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi kita, berpikir kreatif dalam mencari solusi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi rintangan. Dengan mengembangkan keterampilan mengatasi ini, kita akan lebih siap menghadapi rintangan dan menjadikannya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.


Kesehatan fisik dan mental kita sangat penting dalam menghadapi rintangan dengan semangat juang. Ketika kita merasa baik secara fisik dan mental, kita akan lebih siap menghadapi rintangan dan mencari solusi. Jangan lupakan untuk menjaga kesehatan dengan pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan cukup istirahat. Jika merasa terbebani atau cemas, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli.


Menghadapi rintangan dengan semangat juang bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga menghargai setiap proses yang kita jalani. Setiap rintangan yang kita hadapi adalah peluang untuk belajar dan berkembang. Dengan menghargai proses ini, kita akan lebih siap menghadapi rintangan berikutnya yang mungkin menghadang di depan kita.


Terkadang, menghadapi rintangan dengan semangat juang membutuhkan fleksibilitas dalam pendekatan kita. Mungkin kita perlu mengubah rencana, mencoba strategi baru, atau bahkan menyesuaikan tujuan kita. Dengan bersikap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan, kita akan lebih siap menghadapi rintangan dan mencari solusi yang efektif.


Menghadapi rintangan dengan semangat juang adalah kunci untuk mencapai tujuan kita dan menjadi versi terbaik dari diri kita. Dengan mengubah pola pikir, menetapkan tujuan yang realistis, membangun rasa percaya diri, mencari dukungan, mengembangkan keterampilan mengatasi, menjaga kesehatan fisik dan mental, menghargai proses, serta bersikap fleksibel, kita akan lebih siap menghadapi rintangan dan menjadikannya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Ingatlah bahwa perjalanan ini adalah milikmu, dan kamu memiliki kekuatan untuk membentuknya sesuai dengan keinginanmu, sob.

Sabtu, 17 Juni 2023

no image

Membangun Kekuatan Dalam Diri: Mengoptimalkan Potensi dan Mengatasi Batasan

Sob, kita semua punya kekuatan dalam diri kita, lho. Itu seperti superhero kita sendiri. Tapi kadang-kadang, kita lupa bahwa kita punya kekuatan ini. Kita terjebak dalam batasan yang kita buat sendiri. Jadi, sobat caper, mari kita bicara tentang cara membangun kekuatan kita dan menjadi superhero kita sendiri.

Pertama, bro, kita harus tahu apa kekuatan kita. Kita semua punya bakat dan kemampuan unik. Jadi, luangkan waktu untuk merenung dan menemukan apa kekuatanmu. Apa yang membuatmu merasa bersemangat dan hidup? Itu bisa menjadi petunjuk tentang apa kekuatanmu.

Setelah kita tahu apa kekuatan kita, kita harus menggunakannya. Seperti Superman yang terbang ke langit, kita harus menggunakan kekuatan kita untuk mencapai tujuan kita. Jadi, tetapkan tujuanmu dan capai satu per satu. Dan jangan lupa untuk terus belajar dan memperbaiki diri, sob.

Tapi kadang-kadang, kita menghadapi batasan, sobat caper. Ini bisa berupa rasa takut, keraguan diri, atau hambatan fisik. Tapi jangan khawatir, kita bisa mengatasi ini. Pertama, kita harus mengenali dan menerima batasan kita. Kemudian, kita bisa mencari cara untuk mengatasi mereka.

Membangun kekuatan dalam diri kita seperti melatih diri menjadi superhero, bro. Itu membutuhkan waktu, usaha, dan komitmen. Jadi, mulailah dengan langkah kecil, seperti berlatih gratitud atau meditasi setiap hari. Kemudian, kita bisa mulai mengambil langkah yang lebih besar, seperti mengambil risiko atau menantang diri kita sendiri.

Dalam perjalanan ini, kita harus menjadi penggemar nomor satu kita sendiri, sob. Kita harus memberi diri kita izin untuk membuat kesalahan dan belajar dari mereka. Jadi, jika kita gagal atau mengalami hambatan, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap kegagalan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh.

Tapi kita juga perlu tim superhero kita sendiri, sobat caper. Ini bisa berupa teman, keluarga, mentor, atau profesional. Mereka bisa memberi kita perspektif baru, memberi kita saran, atau hanya ada untuk mendengarkan kita. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika kita merasa perlu.

Kekuatan dalam diri kita tidak hanya tentang keterampilan dan bakat, tetapi juga tentang kesehatan fisik dan mental, bro. Jadi, pastikan untuk menjaga kesehatan kita dengan makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan cukup tidur. Dan jangan lupa untuk merawat kesehatan mental kita juga.

Akhirnya, kita harus menghargai proses ini, sob. Mungkin tidak selalu mudah, dan mungkin ada saat-saat di mana kita merasa frustrasi atau putus asa. Tapi ingatlah bahwa ini adalah bagian dari perjalanan kita. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Jadi, beri diri kita tepuk tangan di punggung untuk setiap kemajuan yang kita buat, tidak peduli seberapa kecil.

Jadi, sobat caper, itulah cara kita membangun kekuatan dalam diri kita dan menjadi superhero kita sendiri. Dengan mengenali dan mengoptimalkan potensi kita, serta mengatasi batasan kita, kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita. Jadi, ayo mulai hari ini. Kita mungkin akan terkejut dengan seberapa jauh kita bisa pergi, bro.

Jumat, 16 Juni 2023

no image

Menyelami Lautan Emosi: Menjaga Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Pribadi

 

Dalam lautan emosi yang bergelora, aku menemukan cahaya dan kegelapan yang berpadu dalam tarian tak terduga. Setiap riak hati menggetarkan jiwaku, menjalin cerita yang memilukan dan membebaskan. Aku belajar menggenggam keberanian dalam setiap hembusan ombak, menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri.


Saat badai kegelisahan merayap di tengah lautan hatiku, aku menolak terombang-ambing oleh arus keputusasaan. Aku menciptakan jangkar batin, memantulkan sinar harapan di tengah kegelapan. Aku bersyukur atas ketabahan yang tak terbatas, membangun benteng kuat melawan gelombang kesedihan dan kecemasan.


Lautan emosi ini mengajarkan padaku arti kesetiaan pada diri sendiri. Aku merawat luka-luka yang terbuka dengan penuh kasih, memberikan waktu untuk penyembuhan yang perlahan. Aku menemukan kekuatan dalam kelemahan, menemani diri sendiri melalui proses penyembuhan yang pelan namun pasti.


Dalam lautan emosi yang penuh warna, aku menjelajahi kehidupan sejati. Aku menemukan keindahan dalam setiap kontras yang ada, mengejar pesona dalam kesedihan dan kegembiraan yang berdampingan. Aku menikmati perjalanan ini, mengukir kenangan indah di tiap deburan gelombang yang melintas.


Terkadang, lautan emosi ini mempertemukanku dengan hantaman kekecewaan dan kegagalan. Namun, aku tak menyerah pada derasnya air mata dan kehilangan diri. Aku bangkit dengan semangat yang tak tergoyahkan, memahami bahwa kehidupan tak pernah sebatas kejayaan semata.


Dalam lautan emosi yang tak terduga, aku menemukan kehidupan yang autentik. Aku menjelajahi ketidakpastian dengan keberanian, mengambil risiko dan menemukan kemungkinan yang tak terduga. Aku berusaha untuk tidak terjebak dalam batasan kekhawatiran, melainkan membuka peluang untuk pertumbuhan dan perubahan.


Aku menyadari bahwa menjaga kesehatan mental adalah komitmen seumur hidup. Aku merawat jiwa dengan penuh cinta, memberikan ruang untuk istirahat dan pemulihan. Aku belajar untuk menghargai setiap emosi yang melintas, membiarkannya mengalir dalam keindahan dan kesunyian.


Dalam lautan emosi yang melankolis, aku menemukan keajaiban kehidupan yang tak ternilai. Aku merasakan getaran cinta, kebahagiaan, dan harapan yang mengalir dalam setiap detak jantungku. Aku berterima kasih pada alam semesta yang mempersembahkan pelajaran berharga melalui setiap gelombang yang menghampiriku.


Melalui perjalanan ini, aku menjaga api semangat dan ketenangan dalam diriku. Aku menemukan kekuatan dalam merangkul kepekaan emosional, mengizinkan air mata menjadi sahabat setia dalam proses penyembuhan. Aku bersumpah untuk terus menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri, menemukan kedamaian dalam lautan emosi yang abadi.


Dalam lautan emosi yang menakjubkan ini, aku menyelami kedalaman hati dan menemukan kehidupan yang sesungguhnya. Aku belajar untuk mencintai diri sendiri dalam setiap keadaan, menerima ketidaksempurnaan dengan rendah hati. Aku menyadari bahwa menjaga kesehatan mental adalah perjalanan penuh penghargaan dan kebijaksanaan.


Dalam lautan emosi yang menghanyutkan ini, aku menemukan keajaiban dan kekuatan dalam diriku. Aku menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri dengan penuh semangat, melangkah dengan keyakinan dan cinta yang tak tergoyahkan. Aku menghargai setiap detik dalam perjalanan ini, karena di sana, di tengah lautan emosi, aku menemukan diriku yang sejati.

Selasa, 13 Juni 2023

no image

Percakapan Grup WhatsApp yang Membawa Tawa: Cerita Kocak dalam Kesalahan Kirim

Pada suatu hari yang sibuk, sebuah grup percakapan WhatsApp yang penuh dengan teman kerjaan, tiba-tiba ramai dengan keceriaan yang tak terduga. Tanpa disengaja, Sodiq, sang pelawak kelompok, mengirimkan pesan yang seharusnya ditujukan ke orang lain. "Salah kirim pak.🙏" tulis Sopo, diikuti dengan rangkaian emotikon tertawa yang tak terbendung. Ketika Jarwo melihat pesan itu, dia pun tak bisa menahan tawa dan bertanya, "Siapa ini, Diq? Cewek baru kah?" dengan gaya bercanda yang khas.


Tak ingin kalah dalam guyonan, Sodiq membalas dengan senyum tersungging, "Hehehehe, kenalan baru, tadi salah kirim 🤣." Namun, Jarwo yang penasaran tak bisa diam dan bertanya, "Ketemunya di gereja tadi ya, Diq?" dengan harapan menjebak Sodiq. Sodiq, yang mulai merasa terkejut, menjawab dengan nada heran, "Iya, kamu bener aja, sempat aja dia SS (screenshot) kampret."


Mendengar itu, Parmin, sang pendengar setia dalam grup, menambahkan komentarnya, "Hati-hati, Diq. Jarwo itu pengguna yang versinya muncul iklan!" dan tak lupa menambahkan emotikon tertawa. Mereka semua tertawa dan menyadari betapa lucunya situasi ini. Namun, Sodiq dengan cepat memberikan penjelasan, "Tenang, pesan sudah aku hapus untuk semua orang, jadi tidak ada bukti 🤣."


Namun, ternyata Jarwo tak ingin kalah begitu saja dan dengan bangga mengungkapkan, "Ah, jangan berharap begitu mudah, aku baru saja mengambil tangkapan layar dari percakapan kita." Jhon yang tadinya santai, tiba-tiba terkejut dengan beberapa jawaban teman - teman kampret dan berkata, "Wah, bahaya nih!"


Dalam cerita ini, teman - teman kampret yang berada dalam grup percakapan WhatsApp menemukan keceriaan dalam kekacauan tersebut. Mereka menunjukkan rasa persahabatan yang kuat dan kemampuan mereka untuk saling menghibur dan tertawa bersama dalam situasi yang lucu dan tak terduga. Meskipun awalnya terjadi kesalahpahaman, percakapan ini membantu mereka merajut ikatan persahabatan yang semakin erat di antara mereka.

Menjaga Harmoni Keluarga: Menemukan Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional

Menjaga Harmoni Keluarga: Menemukan Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional


Menjaga harmoni antara kehidupan pribadi dan profesional merupakan tantangan besar bagi banyak orang. Dalam dunia yang sibuk dan kompetitif ini, seringkali kita merasa terjebak antara tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Namun, penting untuk menyadari bahwa keseimbangan tersebut memegang peranan penting dalam menjaga kebahagiaan dan kesejahteraan kita.


Mendapatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional melibatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengatur waktu dengan bijaksana. Ini berarti menentukan prioritas dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk keluarga, pekerjaan, dan juga diri sendiri. Penting untuk mengenali bahwa kita bukan hanya pekerja keras, tetapi juga individu yang memiliki kebutuhan emosional dan fisik yang perlu dipenuhi.


Dalam menjaga harmoni keluarga, komunikasi yang baik adalah kunci. Berbicaralah dengan anggota keluarga tentang harapan dan kebutuhan masing-masing. Diskusikan jadwal, tanggung jawab, dan dukungan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan mendukung satu sama lain.


Selain itu, penting untuk memanfaatkan teknologi dengan bijaksana. Meskipun teknologi dapat membantu dalam pekerjaan, terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat mengganggu interaksi dan hubungan dengan anggota keluarga. Buat batasan yang jelas dalam penggunaan teknologi untuk menciptakan waktu berkualitas bersama keluarga.


Mengatur waktu dengan efektif juga merupakan keterampilan penting dalam mencapai keseimbangan. Buatlah jadwal yang teratur dan prioritaskan tugas yang paling penting. Selain itu, belajarlah untuk mengatakan "tidak" dengan bijaksana ketika memang diperlukan untuk menjaga kestabilan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Menemukan Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional
sumber foto disini

Selama waktu bersama keluarga, cobalah untuk benar-benar hadir dan terlibat secara emosional. Biarkan pekerjaan dan masalah lainnya ditinggalkan sejenak, dan fokuslah sepenuhnya pada momen berharga bersama orang-orang yang kita cintai. Ini akan memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kebahagiaan yang mendalam.


Penting juga untuk merawat diri sendiri. Dalam upaya memenuhi tuntutan pekerjaan dan keluarga, seringkali kita mengabaikan kebutuhan pribadi kita sendiri. Tetapi untuk menjaga keseimbangan yang sehat, penting untuk mengatur waktu untuk beristirahat, melakukan hobi yang disukai, dan menjaga kesehatan fisik serta mental.


Tidak kalah pentingnya, dukungan dan kerjasama antara pasangan juga sangat diperlukan. Berkomunikasilah dengan pasangan secara terbuka mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan. Bekerjasama dalam mengatur jadwal dan saling memberikan dukungan akan membantu menjaga harmoni keluarga.


Dalam perjalanan mencari keseimbangan, penting untuk memahami bahwa tidak ada kesempurnaan. Ada saat-saat ketika kehidupan pribadi dan profesional kita mungkin tidak seimbang secara sempurna, dan itu wajar. Yang terpenting adalah kita terus berupaya menjaga harmoni dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.


Dalam menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, ingatlah bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan tantangan yang berbeda. Tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua orang. Temukan apa yang bekerja untuk Anda dan keluarga Anda, dan teruslah beradaptasi sesuai kebutuhan. Dengan kesadaran, komunikasi, dan komitmen, kita dapat menjaga harmoni keluarga dan meraih kebahagiaan dalam kehidupan pribadi dan profesional kita.

Selasa, 16 Agustus 2022

Menjelajahi Jalur Hidup: Menghadapi Tantangan Sendiri atau Mengandalkan Jaringan Sosial?

Menjelajahi Jalur Hidup: Menghadapi Tantangan Sendiri atau Mengandalkan Jaringan Sosial?



Jalan apa yang kau tempuh??? 
Apa ya maksudnya kira - kira???
Pakai orang dalam enggak nih???
Seperti biasa sobat caper (cerita perjalan), tidak lain dan tidak bukan disini kita mencoba memperbaiki diri kita agar lebih baik lagi dengan diskusi dan belajar bersama melalui pengalaman bersama. 

Di perjalanan hidup kita, dari lahir hingga akhir, kita dihadapkan pada berbagai masalah dan kesempatan yang membutuhkan kita untuk memilih di antara berbagai pilihan. Namun, hanya satu yang dapat kita ambil. Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang kompleks, di mana setiap jalan yang kita pilih dapat membawa kita kembali ke persimpangan, memaksa kita untuk memilih lagi. Setiap jalan yang kita ambil membawa kemungkinan yang berbeda untuk mencapai tujuan akhir, mungkin mendekatinya atau menjauhinya, dengan kejutan yang sudah disiapkan oleh Tuhan.

Saat masih sekolah, rutinitas yang monoton menghadapkan kita pada ketaatan terhadap perintah Tuhan, orang tua, dan guru. Waktu luang yang terbatas digunakan untuk menemukan jati diri. Setiap pilihan yang kita ambil memiliki dampak besar terhadap keinginan kita setelah lulus. Berjalan dalam koridor yang ditentukan oleh tiga poin di atas (Tuhan, orang tua, dan guru) akan semakin mengumpulkan faktor-faktor yang membantu kita mencapai tujuan akhir. Di sisi lain, proses penemuan jati diri kita akan semakin membentuk karakter kita. Namun, semakin kita keluar dari jalur yang ditentukan, semakin berkurang faktor-faktor yang mewujudkan impian kita. Selain itu, faktor eksternal seperti lingkungan pertemanan juga memainkan peran penting. Secara tidak langsung, lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi perjalanan kita. Oleh karena itu, mari bergabung dan berbagi pengalaman mengenai pertemanan disini, tempat di mana kita dapat saling mendukung dan memperkaya pengalaman satu sama lain.

Hello, gak semua kayak gitu!!!
Ada juga yang b aja tapi sukses, bahkan jarang naek kelas atau putus sekolah juga bisa sukses tuh???

Santai sob, ini kita masih dalam tahap sekolah, belum juga kita lanjut ke bagian selanjutnya...

Saat kita sekolah, background keluarga kita juga ternyata juga memberikan dampak yang cukup signifikan sob. Sebuah kata yang cukup mempresentasikan hal tersebut saat ini adalah privilege. Berasa banget saat kita dulu sekolah, yang kebetulan adalah termasuk sekolah favorit pada jamannya. Background keluarga kita yang cukup sederhana, berkumpul dengan siswa siswi yang berada itu cukup memberikan jarak. Seseorang bisa atau tidak, penentuannya bukan berada pada ekonomi yang kuat atau lemah itu benar, toh kita berada satu sekolah yang sama kelas yang sama. Saat proses dalam sekolah itulah yang terlihat. Masalah outfit itu sudah jelas ya, tidak kita bahas pun sobat caper sudah paham. Dukungan yang bisa diberikan oleh keberadaan, ternyata sangat berpengaruh. Saat masih dirumah, dapat belajar dengan nyaman dengan buku – buku baru atau bahkan literasi yang lain dari buku yang berbeda. Akses internet yang juga mendukung dalam hal belajar, memperkaya literasi. Karena dulu akses internet tidak semudah seperti sekarang ya sob.

Tidur nyaman hanya terbebani masalah sekolah. Esok hari berangkat sekolah dengan kondisi yang sangat siap. Pulang sekolah berlanjut dengan kegiatan bimbingan belajar. Entah itu mapel yang ada di sekolah atau kursus bahasa inggis atau bahkan kelas musik sendiri. Hari Minggu bisa liburan melepaskan penat dari sekolah full day Senin sampai Sabtu. Dari sini sudah terlihat jelas perbedaan yang ada, disaat kita hanya menggunakan buku – buku bekas seadanya. Dipaksa mengikuti standart yang sama pada sekolah yang sama. Tidak lupa terucap rasa syukur yang mendalam saat kita bisa melewatinya.

Setelah lulus sekolah, ada yang lanjut sekolah lagi ke perguruan tinggi atau kerja atau mungkin yang lain. Biasanya memang background keluarga masing-masing secara tidak langsung mempengaruhi kelanjutannya setelah lulus sekolah. Biasanya ada yang melanjutkan bangku perkuliahan sesuai dengan bisnis orang tua, agar kelak bisa meneruskan bisnis tersebut. Ada juga yang melanjutkan profesi orang tua, ketika dipandang memang menjanjikan untuk masa depan. Beberapa mungkin melanjutkan obsesi orang tua untuk menjadi ASN kah, atau dokter, atau apapun itu yang dirasa cerah untuk masa depan. Meskipun ada yang ingin menjalani keinginannya sendiri, yang cukup berbeda dengan backgroun keluarga. Tidak jarang yang malah kurang bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh keluarga dan menjadi bukan siapa – siapa.  Bukan dijadikan booster, yang terjadi adalah untuk kesenangan sementara mumpung saat kuliah jauh dari orang tua atau lebih bebas dari biasanya. InsyaAllah sobat caper dijauhkan dari hal – hal yang tidak bermanfaat tersebut.

Seperti pada tulisan sebelumnya yang menyebutkan proses pencarian jati diri juga mendukung kelanjutannya seperti apa. Semakin berkarakter seseorang maka background keluarga tidak mampu menghalangi impiannya. Kadang kala obsesi seseorang untuk membuat kehidupannya maupun kehidupan orang tuanya lebih baik, menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar menerjang berbagai rintangan kehidupan yang ada. Tidak jarang juga yang menganggap memang sudah garis takdir dan tidak cukup berusaha mengubah keaadaan yang ada sesuai harapan. Berakhir langsung kerja seadanya, atau kuliah seadanya, kurang menyerap ilmu di bangku kuliah yang berakhir juga dengan kerja seadanya. Kerja seadanya yang dimaksud adalah pekerjaan yang tidak sesuai harapan ya sob. Bukan berarti kita merendahkan suatu pekerjaan, karena pada akhirnya kita harus bersyukur apapun pekerjaan (selama halal), karena perjaan itu yang menghidupi kita. Selama kita bekerja dengan ikhlas, cerdas, dan bersyukur atas nikmat yang ada insyaAllah kenikmatan akan lebih ditambah.
Sampai akhirnya bisa bekerja sesuai keinginan, hingga berkeluarga dan akhirnya ajal menjemput. Mungkin sedikitnya ini bisa menjawab pertanyaan yang ada diatas.

Wait bro, kayaknya ada yang kurang???
Emang udah mewakili dengan jalan apa yang kau tempuh???

Memang sih, tulisan barusan adalah suatu perjalanan menuju keinginan yang diinginkan atau mungkin kesuksesan yang kita pilih dalam setiap kesempatan dari sudut pandang yang baik - baik saja. Coba kita telusuri lebih dalam lagi lebih ke pribadi kita. Kita semua pasti pernah dengar dengan kata - kata fake people, toxic people, bermuka dua, penjilat dan lain - lain. 
Nah, disini kita bahas dalam mendapatkan kesempatan yang ada dengan jalan apa yang kau tempuh???
Apakah dengan seperangkat kata - kata diatas???

Kita semua pasti tidak ingin mendapatkan sesuatu dengan seperangkat kata tersebut. Bahkan saat dalam keadaan terpaksa menggunakannya, kita pasti tidak akan pernah ingin orang lain tau bahkan kita akan menceritakan dengan cerita sedrama mungkin disertai perjuangan yang mendalam. Dalam hati kecil kita padahal sudah bersuara bahwa "Hei, kita kayaknya gak harus gini deh, kayaknya bisa dengan cara yang lain lagi...". Kita gak harus bermuka dua deh biar semua suka sama kita. Kita juga gak harus deh menjatuhkan orang lain agar kita semakin memanjat ke atas. Kita juga gak harus bunuh orang dari belakang biar kita bisa gantikan posisi dia. Atau mungkin juga kita gak harus jadi penjilat agar bisa cepat dapat akses menuju keinginan kita.

Masa sih keinginan kita semua hanya bisa terwujud jika melakukan hal - hal diatas??? Memang sih semua kembali lagi pilihan. Tapi apa iya jika kesempatannya didapat dari jalan seperti itu, akan bisa membuat bangga?? Kita pikir - pikir lagi kayaknya gak mungkin deh kita bisa membanggakan dengan hal - hal tersebut.

Untuk yang sudah memiliki privilege, biasanya langsung mendaftar melalui link yang ada. Bisa lebih fokus dengan apa yang akan dihadapi. Tapi bukan berarti melalui jalur dalam yang test hanya sebuah formalitas ya sob. Gunakan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk test, dengan link yang ada, atau mungkin sudah ada kisi – kisi sebelumnya. Jangan sampai kita menghalangi rejeki orang yang sudah berusaha keras dan menguasai bidang tersebut, gagal karena orang ber- privilege dengan power orang dalam. Karena orang – orang ber-previlege ini biasanya sudah banyak fasilitas seperti yang kita bahas sebelumnya.  

Jadi jalan apa yang kau tempuh nih bro? Kayaknya masih banyak jalan yang baik yang bisa kita tempuh dengan hati yang bangga. Seperti kata mutiara Jawa "Ngluruk Tanpo Bolo; Menang Tanpo Ngasorake; Sekti Tanpo Aji-Aji; Sugih Tanpo Bondho", yang artinya "Berjuang tanpa perlu membawa massa atau berani bersuara seorang diri kalau itu sebuah kebenaran; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan atau mungkin juga bisa kaya dalam arti lain". Dari kata - kata tersebut bisa kita lihat bersama Monata. Wkwkwkw udah kayak mau lihat dangdut aja. Maksudnya gini bro, secara gak langsung kita bener - bener sekuat itu kah kalau hanya membawa diri kita sendiri. Semoga dari tulisan yang ada dari awal hingga akhir bisa bermanfaat. Hingga saat kita menempuh jalan kita masing - masing, bisa dengan mudah kita ceritakan yang sesungguhnya kita bangga melewati jalan yang ini jalan itu tanpa menggunakan seperangkat kata - kata tersebut. Oh iya, hampir lupa, jangan sampai kita termasuk orang - orang yang menghalalkan segala cara untuk menempuh jalan sampai tujuan.

Jadi, jalan apa yang kau tempuh sobat caper???


Senin, 15 Agustus 2022

Solidarity Forever: Menggali Makna Sejati Pertemanan di Era Modern

Solidarity Forever: Menggali Makna Sejati Pertemanan di Era Modern


Eh bro, teman itu katanya "solidarity forever," gitu loh. Slogan-slogan keren yang terkenal banget dari temen-temen teknik. Ada yang bilang begitu juga sih, gak bisa dipungkiri. Tapi menurut gue, apa sih sebenernya arti teman? Cuma dateng pas ada kepentingan? Cuma dateng pas lagi enak? Atau yang bisa kabur kalo ditagih hutang? Gak semua teman kayak gitu, bro. Ada juga teman yang bener-bener baik dan bukan cuma buat pamer atau toxic. Kalo masih ada teman toxic macam gitu, saranin aja buat baca tulisan gue ini, bro.

Gue akui sih, gak jarang ada teman yang cuma dateng pas ada kepentingan. Wajar banget sih, manusiawi juga. Lagian, gue lagi ada duit banyak atau ada cuan, pasti ada yang nyari. Nah, yang bikin ribet tuh kalo udah sampe ngutang. Kalo cuma ngilang ya udah, masih manusiawi juga. Tapi yang parah tuh kalo ngutangnya galak banget. Gue pernah punya pengalaman buruk soal utang piutang. Sampe pada akhirnya gak usah dikembalikan dan kita anggep aja sedekah. Pertemanan itu gak semurah itu, bro. Gak seharusnya hancur cuma gara-gara masalah uang, apalagi cuma bangsa 300rb aja.

Karena kebiasaan gitu, gue langsung aja tanya ke peminjam. Pertama, berapa nominalnya? Usahain pilih nominal yang gak bakal bikin gue sakit hati kalo hilang. Misalnya dia minta satu juta, gue ikhlasin cuma 300 ribu aja, bro. Terus, dibayar kapan? Kalo udah tanya, tagih sampai tiga kali sesuai janji pembayaran. Kalo lewat dari itu, ya udah berarti dia gak ada niat buat bayar balik

Terakhir, untuk apa sih utangnya? Tiap orang punya toleransi beda-beda soal ini, dan bisa jadi patokan buat nominal dan jangka waktu pengembalian. Pokoknya jangan sampe bikin gue kesel banget kalo ternyata gak bisa bayar balik dan menghilang begitu aja. Pertemanan itu harus didasari saling menghargai dan saling support, bukan cuma ambil untung aja. Jadi, penting banget buat pilih teman yang sejalan sama nilai-nilai dan prinsip hidup kita, bro. Kalo ada teman yang gak bisa ngikutin ekspektasi soal kepercayaan dan tanggung jawab, mending jaga jarak atau cari teman yang lebih positif dan mendukung, ya bro.

Pernah juga nih kita ketemu sama yang pelit menurut pandangan kita, anggap aja sobat caper yang lebih kaya atau mungkin dia ada prioritas lebih yang harus didahulukan. Karena kita tidak pernah tau latar belakang seseorang yang sebenarnya hanya kenal kurang dari setahun. Ada juga yang sikapnya kasar, itu cuma bawaan dia dari lahir atau memang suaranya keras. Sepengetahuan kita ada beberapa suku di Indonesia yang gaya bicaranya seperti itu, contoh: batak, madura, betawi. Tapi ko ke kita aja ya sikapnya seperti itu? Ya udah, sholawatin aja (ada bukunya juga ini kalau gak salah) sob. Atau ada tambahan pengalaman buruk yang lain dari sobat caper bisa langsung tulis di kolom komentar. Tapi gak semua teman itu jelek - jelek dan kita aja yang cakep lho, hehehehe... Ada juga lho teman yang baik. 

Menurut "Cerita Perjalanan" sih ada dua temen yang baik. Pertama adalah dia udah baik dari sononya. Kedua dia baik karena keadaan. Kenapa kita jadikan dua kategori yang dasarnya baik? Bukannya ada juga yang jahat? Kita coba berperasangka baik aja sob, menurut kita juga pada dasarnya manusia itu baik semua, cuma memang ada sifat - sifat teman kita gak suka dan itu sangat sulit diubah. Seperti kata - kata bijak yang mulai jarang kita dengar seperti, "Watuk kui ono obate, lak watek gak onok obate", yang artinya, "Batuk itu ada obatnya, kalau sifat itu gak ada obat". 

Untuk pengalaman pertama yaitu temen yang baik udah dari sononya. Temen seperti ini yang harusnya bisa dijadikan sahabat kedepannya. Biasanya berawal dari omongan yang nyambung jadi kita bisa menyimpulkan lebih lanjut lagi, meski faktor kita bisa jadi teman kan banyak banget tuh. Mulai dari pemikiran yang sama, background keluarga yang sama, hoby yang sama, kesukaan yang sama, makanan yang sama, dan lain sebagainya. Nah, ditambah lagi dia baik lur. 
Baiknya apa dulu nih? Baik tuh banyak banget artinya.
Biar gampang coba kita contohkan aja mungkin dari beberapa kejadian permanan kita.

Pertama, saat kita kehabisan rokok temen kita selalu ada, begitu juga sebaliknya, jangan sampai kita jadi hama tembakau. Ini sangat terbukti lho, karena memang sudah menjadi pengalaman pribadi dan riset dari beberapa kejadian temen kita sob. Entah kenapa hal tersebut jadi suatu parameter khusus untuk para perokok. Gak jarang juga terjadi rokoknya masih ada tapi disimpen dan nyomot punya orang. Menjadi sebuah minsteri dari kebanyakan orang yang Cerita Perjalanan temui tuh kayaknya perokok lebih asyique dan gak pelit dibandingkan yang bukan perokok. Meskipun kasus ini tidak bisa dipukul rata, ada juga yang gak perokok tapi gak pelit. Ada beberapa teman juga yang bukan perokok ternyata lebih asik daripada yang perokok. Sobat caper yang kebetulan tidak merokok bisa isi di kolom komentar deh pengalamannya seperti apa.

Kedua, saat kita ada kendala atau masalah apa mereka siap untuk dijadikan korban. Wkwkwkwk, udah kayak apa aja nih jadi korban. Maksudnya ya korban kita untuk curhat dan lain - lain. Jangan sampai sebaliknya, saat temen ada keperluan kita yang selalu gak ada. Berarti kita dong temen yang gak baik? Dasar gak ada obat. Karena contoh kedua ini pasti ada salah satu teman kita yang bisa kita ajak untuk keluar cari sesuatu. Entah itu hanya temenin bikin rekening, temenin cari kado atau yang lain. Bisa saling ngerti aja meskipun kita diam.

Ketiga, saat kita butuh hal finansial temen kita selalu ada. Seperti pengalaman yang sebelumnya kita ceritakan diatas, kita juga harus bisa selalu ada lur. Tapi yang jelas sesuai kemampuan aja ya bro. Soalnya ada tuh kadang - kadang yang sok ini atau itu, semuanya harus branded, atau selalu update untuk masalah fhasion dan gadget, tapi kita minta tolong selalu ada alasan. Atau kadang kala juga ada tuh yang pinjem ke kita pas jatuh tempo malah gak ada kabar. Tiba - tiba nongol aja tuh di story medsos lagi jalan - jalan. Atau mungkin ada barang baru yang nongol di badannya. Ya kali bisa jalan - jalan atau beli barang tapi gak bisa bayar hutang. 

Keempat, meskipun kadang - kadang gak ada perlunya, kita atau mereka mau aja buang waktu bersama. Gimana ya nyeritainnya? Ya gampangnya saling tukar kabar aja. Gebetan aja kalo kita terus yang tanya kabar, dan dia gak pernah tanya kabar, sama aja kayak kita disuruh mundur. Apalagi teman ya kan? Kayaknya masih ada deh temen kita yang bisa saling selalu care sama kita. Bisa juga hanya sekedar nongkrong melepas penat saling menceritakan hal yang paling gak penting mungkin, yang dicari hanya candaan semata. Bukan suatu obrolan yang saat nongkrong hanya ajang untuk membanggakan diri, cerita sukses kita, pamer barang mewah, pamer jabatan, dll. Beda cerita kalau yang kita bahas emang ada case di kerjaan dan sharing, ya sobat caper paham lah perbedaannya.

Mungkin contoh keempat ini termasuk kita kumpul gak cuma pas ada butuhnya. Butuh sih emang, kita butuh becandaan yang agak gila aja kadang kala.
Empat contoh barusan hanya segelintir kriteria temen baik pengalaman kita dan beberapa pengalaman teman yang bisa kita jadikan sahabat dan juga harus dijaga tali silaturahmi. Kalau udah nemu ciri - cirinya temen yang baik, udah deh semua kayak ada tempat bertanya saat dirasa nemu jalan buntu.

Kita mulai pembahasan yang kedua bro, yaitu temen kita baik karena keadaan. Bukan karena keadaan kita yang lagi kaya terus dia mau jadi teman kita ya sob. Tapi lebih ke keadaan kita yang sama rata sama rasa sepenanggungan. Gampangnya sih hal seperti ini yang bisa ngerasain cuma anak rantau biasanya. Seperti yang kita rasakan pada pengalaman kita yang lagi kerja di luar pulau kelahiran dan kita berada di kondisi lahan yang masih banyak hutan. Udah jauh dari rumah, gak ada saudara lagi. Loe kalo gak baik - baik sama temen ya bunuh diri secara perlahan sob. Kalau kondisi udah kayak gitu teman kita tuh udah kayak sodara, meskipun baru kenal dan taunya ya pas di pekerjaan itu. Siapa yang mau nolongin kita, dengan kondisi jauh dari rumah dan gak ada sodara kalau bukan teman kita. Jangan sampai melakukan kesalahan - kesalahan yang membuat penilaian temanmu langsung drop. Hukuman sosial tuh jauh lebih menyebalkan sob, pengen tau deh kalau ada orang - orang yang fake people bisa mampu bertahan berapa lama sampai akhirnya topengnya kebuka dan sanksi sosial didapatkan.

Ada pengalaman di suatu project yang dimana campur antara orang rantau maupun warga lokal sekitar. Kebetulan yang sikapnya kurang santun jika koordinasi. Jadi kayak public enemy untuk lokasi proyek. Lebih banyak koordinasi dengan atasan dari atasannya langsung. Dari sini sobat caper udah paham pasti arahnya kemana. Otomatis atasannya langsung seperti dilangkahi dong, dan temen – temen dengan jabatan yang akan lebih malas. Tidak hanya yang sama – sama rantauan, bahkan orang lokal pun ikut malas. Atasan sendiri saja berani dia langkahin apalagi temen yang jabatan sama sob, hanya tanya saat butuh doang, dan kita juga malas ajak ngobrol kalau tidah butuh banget.

Satu lagi dari mayora. Pengalaman yang ini berada di project yang lain, berbeda dengan yang tadi, saat murni semua adalah orang perantauan. Satu rumah ditinggali oleh 12 orang, cukup rame dan sibuk kondisi rumah saat itu. Sebelum akhirnya bertambah orang dan ada 2 rumah untuk ditingali. Hari pertama masih terlihat baik semua, minggu pertama oke, bulan pertama mulai curiga, bulan ke dua baru terlihat aslinya bagaimana. Awal semuanya menyatu tanpa sekat, tapi memasuki bulan ke dua mulai saling ngumpul dengan yang cocok saja. Tanpa disadari mulai menyadari bahwa ada ada penyakit dua orang dari 10 orang di satu rumah, dari total 20 orang 2 rumah. Lucunya adalah satu penyakit menyebarkan ujaran kebencian pada penyakit satunya, begitu juga sebaliknya. Sampai saat kita semua paham mereka berdua adalah penyakitnya.

Sebetulnya untuk kasus ini sepele sekali. Ada beberapa masalah di pekerjaan yang harus diselesaikan oleh rekan satu team, tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun dari pembuat onar dan masih omong besar. Tapi kita masih menyadarinya lah, karena kita satu team dan memang harus saling bantu. Hal yang tidak tertolong adalah kehidupan sehari – hari saat di rumah sebetulnya. Mulai dari yang tidak peduli urusan dapur, kebersihan rumah, kamar, meskupun sudah ada art yang mengurus itu semua, jika sembarangan buang sampah atau puntung rokok akan sangat mengganggu sekali. Ngumpul saat teman – teman lain bawa makanan, dan makan makanan dia sendiri di dalam kamar tanpa berbagi kepada yang lain. Padahal tanpa kita sadari, apa yang kita lakukan di luar rumah adalah cerminan kita dirumah kita sendiri. Yang terpenting adalah kita akan sangat mengetahui sifat seseorang saat kita tinggal satu rumah.

Arti teman menurut kalian seperti apa sih? Kalau menurut kita Cerita Perjalanan sih seperti yang sudah kita jelaskan. Pilihan ada pada masing – masing pribadi, tergantung dari kita menyikapinya. Bukannya suatu pertemanan itu adalah yang tidak merugikan satu pihak? Jika salah satu dirugikan akan menjadi suatu penipuan. Ada juga yang perlu kita sadari seiring berjalannya waktu adalah, meskipun kita sudah mendapatkan teman yang baik, akan silih berganti menyesuaikan kesibukan dan target pencapaian yang diinginkan. Akan ada saatnya teman yang dulunya bebas mau cerita apapun, sekarang cukup liat story dia di medsos dengan rasa ragu dan gak enak mau komentar. Oh iya, hampir lupa ngasih tau kenapa gambar kita pake hitam putih atau abu-abu dan tulisan berwarna. Karena dalam kita menilai seseorang dari awal biasanya kalau gak putih ya hitam orang tersebut. Dengan seiring berjalannya waktu beberapa penilaian kita mungkin sering berubah - ubah yang akhirnya menyatu menimbulkan abu - abu. Tapi satu hal yang harus kita percaya adalah setiap teman yang kita miliki akan memberikan warna tersendiri di kehidupan kita. Terlepas itu baik atau buruk.

Akhirnya sudah sampai di penguhujung tulisan sobar caper. Tetap semangat, doa terbaik menyertaimu. Terima kasih sudah mampir dan membaca sampai tulisan ini, jangan lupa komentarnya, jika ada pengalaman lain tulis juga di kolom komentar, dan share jika bermanfaat.

Bersama Teman-Teman Kampret, Nikmati Serunya Tawa dan Cerita Konyol yang Bakal Menghibur Hati dan Membawa Kegembiraan! hanya disini.

Minggu, 16 Februari 2020

Hubungan Bumi Manusia dan Sampah

Hubungan Bumi Manusia dan Sampah


Apakah alam memang tidak butuh kita?? Sebenernya kita mengeksplorasi alam atau mengeksploitasi alam ya??

Ini cerita santai pas kita lagi liburan gaess. Pada foto diatas itu pas kita lagi di pantai, cuma awal cerita kita akan ceritakan pas kita liburan di suatu tempat wisata salah satu gunung di Indonesia. Sebetulnya liburan itu gak disengaja, tapi mungkin dari situ kita juga gak sengaja dapat suatu pelajaran lur.

Jadi begini ceritanya, pada suatu malam.... Ceile udah kayak kismis aja nih. Bener emang malam itu kita rencana keluar, saat itu kita keluar berlima. Karena emang lagi kosong gak ada kerjaan pas lagi merantau semua pas malam Minggu pula. Rencananya kita berangkat berlima buat ngopi ditempat yang agak jauh. Saat di perjalanan udah banyak destinasi yang dibahas yang mau di buat nongkrong. Opsi pilihan memang yang buka 24 jam. 

Udah setengah perjalanan ke lokasi, eh ada yang nyeletuk salah satu orang, "Kayaknya tanggung deh kalau cuma ngopi? Kenapa gak sekalian naik gunung aja cuma sekitar 1 jam perjalanan lagi?".
"Bener juga tuh? Yang penting pagi jam 6 udah sampai mess...", Kompor satu mulai memanas.
"Masyok..... Budalkeun.....", Kompor 2 ikut juga.
"Lanjutkan...", Kompor 3 beraksi.
Akhirnya ya udah, kita ngikut aja, mana gak ada persiapan lagi buat naek gunung.

Gak lama kemudian kita nyampe, disitu ternyata juga banyak yang jual kopi, meski kopi sachet biasa. Temen - temen semua gue giring tuh ke warkop dulu, sekalian ngumpulin niat plus nego cukup ngopi aja gak perlu naik. Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu, serangan nego halus pun ternyata sia - sia mereka tetap teguh naik gunung. Oke saya terima dengan lapang dada, kita lanjutkan naik gunung. Mungkin temen - temen pembaca bingung naik gunung apa nih ko gak ada persiapan. Ya intinya kita semua cuma jalan - jalan aja, kita cuma punya waktu 7 jam. 3 jam perjalanan naik, gak peduli sampe pos berapa atau hanya sampai mana. 1 jam istirahat, 3 jam lagi untuk turun.

Pas naik sih b aja, gak ada yang istimewa. Paling juga jalan 30 menit istirahat 10 menit. 3 jam berlalu, kita ada 1 jam istirahat, kita lanjutkan turun. Nah pas kita turun nih yang ada cerita seru. Kebetulan dari 5 orang, 3 diantaranya perokok, maka berapakah yang tidak merokok??. Hehe becanda geng. Saat perjalanan turun kita liat ada bule gak bareng paklek. Saat turun gunung mereka bawa plastik, sambil jalan mereka mungut sampah yang dilewati mereka gengs. Itu rasanya kita bertiga yang perokok semacam di tampar di tempat. Ko bisa ya mereka yang gak ikut negera kita yang hanya sekedar tamu ikut menjaga kebersihan alam kita lur. Gila gak tuh?? Berasa malu saat itu, apalagi dengan adanya slogan "Saya Indonesia Saya Pancasila", tapi gak sampe mikir gitu.

Akhirnya semenjak kejadian tersebut kita yang perokok, selalu menyediakan tempat kosong di tas kecil kita untuk buang puntung kalau gak tempat sampah. Memang pelajaran yang paling masuk ke otak tuh ketika kita mendapatkan pengalaman langsung. Beberapa purnama selanjutnya saat pulang kerja kita merencanakan untuk pergi kemana gitu sambil sarapan. Kebetulan juga ada acara car free day, akhirnya kita coba berangkat setelah kerja.

Awal kita ke CFD, karena sepi lanjut ke pantai, sebelum cari sarapan. Nah pas di pantai salah satu tempat wisata di Indonesia, ada suatu pemandangan yang saya ambil seperti foto diatas guys. Kondisi kita udah sadar lingkungan, gak ada tempat sampah kita kantongi dulu. Saat kita eksplorasi disitu juga gak ada bule atau pak lek. Disuatu pojokan pantai situ tuh kita nemu pemandangan yang kurang asyique. Para pengunjung dengan santainya mengunjungi suatu daerah wisata tanpa ikut menjaga. Aslinya gak hanya tumpukan sampah seperti di foto tersebut, tapi sekitarnya juga masih banyak sampah berserakan. Dari situ terbersit "Sepertinya Kita Harus Menerka Alam Butuh Apa". 

Iya gak sih? Meskipun gak semua bule peduli lingkungan, tapi paling enggak kita yang hidup di sekitar tempat tersebut yang lebih luasnya Indonesia harus ada rasa memiliki dan menjaga bersama terutama masalah sampah. Alam tuh gak butuh kita gaess, tapi kita yang butuh alam. Masa sih bencana alam yang datang silih berganti di negeri kita tercinta Indonesia tidak bisa dijadikan pelajaran. Tulisan ini bukan hanya diperuntukkan untuk teman - teman pembaca, tapi dikhususkan untuk saya pribadi sendiri. Karena suatu kebaikan harus dimulai dari diri kita sendiri, yang akan selalu menularkan kebaikan kesekitar kita.

Terima kasih banyak telah membaca sampai sini, jangan lupa share jika bermanfaat.

Minggu, 02 Februari 2020

Diam Itu Emas tapi Bicara Juga Ada Seninya

Diam Itu Emas tapi Bicara Juga Ada Seninya


Diam tapi teriak? Apa maksudnya ya?
Dari gambar ilustrasi sebenarnya sudah terlihat sih maksudnya seperti apa. 
Gak juga sih! Gambar gak jelas, tulisan juga jelek!!
Wkwkwkw, santuy bro kita perjelas aja dalam tulisan keyword ini.

Bagi sebagian orang berbicara adalah hal yang menyulitkan. Pada akhirnya mereka mencoba menulis apa yang ingin diutarakan. Tidak berhenti sampai sini, sampai sekarang pun menulis (bisa pakai keyboard juga kalai) merupakan suatu kebutuhan bagi kebanyakan orang. Bisa dilihat dari berbagai media sosial suatu tulisan merupakan hal terpenting bahkan yang ada visual gambar maupun video tetap saja ada keterangan berupa tulisan. Kalau kita soroti beberapa tahun yang lalu atau mungkin bahkan sampai sekarang tidak jarang yang menuliskan curahan hatinya melalui media sosial.

Menulis memang merupakan satu cara untuk mendapatkan ketenangan hati dari sang penulis. Entah itu untuk sekedar curhat, share pengalaman pribadi, atau mungkin juga sekedar update status. Tapi, banyak juga penulis profesional yang memang hidup (pekerjaannya memang menulis) dari tulisan mereka. Entah itu menulis buku atau berita, sekalipun ada media elektronik dari televisi tidak jarang juga yang masih tetap mendapatkan informasi berita dari internet. Dari sini mungkin kita mulai mengerti kenapa pentingnya sebuah tulisan.

Saat kita membaca suatu tulisan, pernah enggak kita merasa si penulis marah atau sedih atau semangat atau yang lain? Apa iya si penulis saat menulis melakukan hal tersebut? Contoh paling gampang saat kita chat dengan seseorang atau lawan jenis lah mungkin, saat ngetik WKWKWKW apa iya beneran ketawa? Saat pakai emoticon nangis apa iya bener nangis?
Ya memang semua yang diatas itu tidak semua benar. Hanya saja yang perlu kita perhatikan ada memang saat - saat kita hanya bisa diam tetapi kita bisa teriak menggaungkan pemikiran kita melalui sebuah tulisan.

Saat kita hanya bisa diam melihat kondisi yang ada di sekitar kita atau pribadi kita agar suatu yang terjadi tidak bertambah parah atau berakibat buruk pada kita, satu satunya cara adalah kita teriak melalui beberapa tulisan kita. Tidak jarang orang yang meneriakkan isi hatinya melalui sebuah tulisan, mungkin kita bisa baca - baca tulisan di Kaskus, Twitter, Facebook, Instagram, dan bisa juga menulis di blog atau wordpress seperti ini.

Tidak jarang juga yang media sosial ini meneriakkan fakta atau kebenaran yang ada. Melihat kondisi yang beberapa tahun ini semakin memanas di bangku para pejabat, dengan sedikit perubahan yang nyata untuk rakyat kecil. Oke, mungkin sampai disini dulu membahas kalimat sebelumnya, daripada masuk berita gara - gara sebuah tulisan. Kita lanjutkan saja pembahasan dengan judul diam tapi teriak ini dari sudut padang seberapa penting sebuah tulisan yang ada yang berkaitan dengan informasi tertentu.

Seberapa penting sebuah tulisan, tidak bisa dipisahkan dari seberapa bermanfaat tulisan tersebut. Jika sebuah tulisan itu berisi tentang cerita pribadi seseorang, pengalaman seseorang, atau juga sebuah tutorial tentang sesuatu sudah pasti menjadi sebuah pelajaran bagi pembaca agar tidak mengulangi kesalahan yang sama atau pengalaman buruk yang sama. Bisa jadi juga bisa mengikuti jejak sukses dari tulisan tersebut. Yang agak susah nih ketika ada sebuah tulisan berita disitu pasti ada yang real maupun fake atau bahasa kerennya hoax. Disini kita harus bijak dalam mengambil informasi tersebut, dan harus dari berbagai sumber dari pihak pro atau kontra agar kita lebih objektif dan dapat memutuskan sebuah informasi tersebut lebih bijak lagi.

Dari sini kita semua pasti sudah paham apa yang dimaksud dari setiap kata diatas. Jadi jangan diam saja gaes teriakan semuanya yang benar dan original dari pemikiran kita, agar bisa bermanfaat bagi kebanyakan masyarakat dan menyesatkan masyarakat dalam kebenaran. Maksudnya ya biar terus tersesat dalam kebenaran, tidak menemukan jalan keluar ke sesuatu yang buruk.

Terima kasih banyak bagi yang sudah membaca sampai disini, jangan lupa isi kolom komentar dibawah.

Minggu, 26 Januari 2020

Say No To Mom and Baby Shaming

Say No To Mom and Baby Shaming

Nah ini sebagian besar ibu baru pasti mengalami ya mom and baby shaming. Biasanya justru orang dekat yang melakukan. Dan ironisnya, si pelaku ini ya buibu juga. Harusnya mereka tau ya, dibegitukan itu bikin sakit dan ngga enak hati. Toh mereka juga pernah mengalami, pernah lahiran juga. Mom and baby shaming ini bisa berdampak negatif baik secara langsung maupun ngga bagi si ibu maupun keluarganya. Contoh ni, "lahiran Caesar ato normal?" dijawab Caesar bilangnya "ih, ko Caesar, takut sakit ya? Pinggulnya sempit ih." giliran dijawab normal jaitan banyak "ko jaitannya banyak bener, ngga pinter ih ngedennya, pasti pantatnya ngangkat pas ngeden dan bla bla bla bla." Ya udah lah ya bambank, mau Caesar ato normal, memangnya ngana ikut bayarin, ngga kan?
Kalo mom shaming ini masih level medium lah, yang level hard tuh baby shaming. Anak baru juga keluar dibilang "ih, ko item? Ko kepalanya peyang? Idung nya ko pesek? Nggapapa lah nanti diperbaiki di Korea." 
Hellaw bu, sejatinya yang harus diperbaiki itu hati dan mulut ngana, julid bener. *astaghfirullahaladzim

Saat masih jadi calon ibu, biasanya angan-angan dan ekspektasi memang tinggi, pengennya punya anak cowok, ganteng, putih, tinggi seperti Nabi Yusuf AS dan kalo bisa kaya seperti Nabi Sulaiman AS (doa semua ibu pasti seperti ini). Tapi pada saat benar-benar jadi ibu, yang membahagiakan adalah lihat anak sehat, fisiknya sempurna, pertumbuhannya baik, jadi anak SHOLEH, itu sudah cukup, udah sangat Alhamdulillah banget kita sebagai orang tua, yang pasti lebih membahagiakan. Mau kulitnya hitam atau putih, hidungnya mancung atau pesek itu ngga jadi soal, sudah rejeki dari Allah SWT.

Untuk menghindari stres dan baby blues, kita musti menghindari kalimat-kalimat nyinyir kaya begitu.  Untuk cerita mengenai baby blues silahkan klik disini. Tapi kalo udah terlanjur berhadapan dengan pelaku mom and baby shaming cara menghadapinya sebenernya gampang kok, yang pertama legowo mencoba ikhlas untuk menerima segala bentuk nyinyiran, iyain aja biar yang nyinyir seneng. Karena memang ada beberapa orang yang merasa tinggi karena memandang rendah orang lain, ada, banyak. Trus kalo ngga sanggup legowo tanggepin aja dengan bercanda, kasih senyum. Trus kalo masih ngga sanggup juga ya jangan lama-lama menghabiskan waktu dengan toxic people macam mereka. Orang macam begitu jangan buat ngobrol lama-lama.

Kamis, 23 Januari 2020

Kerja Malam Banyak Resiko Membangun Optimisme dan Semangat Hidup di Tengah Tantangan: Menemukan Keseimbangan yang Tepat

Kerja Malam Banyak Resiko Membangun Optimisme dan Semangat Hidup di Tengah Tantangan: Menemukan Keseimbangan yang Tepat

Udah sih gak usah banyak ngeluh, masih banyak yang bebannya lebih berat b aja tuh. Banyak memang kata kata bijak atau mutiara yang artinya seperti kalimat sebelumnya. Hanya saja gak ada salahnya kita semakin banyak referensi untuk bisa selalu bersyukur. Ya gak sih? Jelas iya donk, tidak lain dan tidak bukan untuk bisa lebih menjadi pribadi yang baik, berkarakter, dan good attitude. Bukannya memaksakan diri ya, jika materiil tidak didapatkan, apakah pribadi yang baik akan dilepaskan begitu saja?

Seperti kata - kata yang tertulis pada gambar di atas, "Kerja malam banyak resiko, tidak kerja penuh resiko". Kalau tidak salah berarti benar, normalnya orang bekerja ada siang hari. Kalau menurut peraturan pemerintah katanya juga -+8jam satu hari, lebih dari itu dihitung lembur. Nah, kalau udah masuk lembur pasti pikiran langsung, "Ada uang tambahan nich!!". Santai tanggungan perusahaan udah banyak, jadi jangan terlalu berharap, wkwkwkw. Makanya di paragraf awal sempat saya tulis, "Udah sih gak usah banyak ngeluh". 

Kita harus banyak bersyukur karena udah dapet pekerjaan meskipun itu hanya kontrak beberapa bulan, freelance, outsourcing, atau apapun itu yang intinya tidak tetap. Apalagi untuk sobat yang sudah punya istri dan anak. Yang ada di pikiran hanya gimana caranya jangan sampai ada kosong dalam satu bulan. Sebelum kontrak habis harus mulai gerilya cari kontrak yang lain. Tapi sobat caper harus tetap bekerja dengan cerdas dan ikhlas meski kontrak atau project akan habis. 

Seberat apapun pekerjaan yang teman - teman jalani tetap dinikmati dan selalu bersyukur, sembari melihat peluang lain yang lebih menarik. Entah itu kerja malam atau kerja berat lainnya yang dibutuhkan fisik yang kuat, meskipun itu banyak resiko tetap ingat kalau teman-teman tidak bekerja itu semakin penuh resiko. Asap dapur rumah kita perlu terus ngebul gaes, anak kita butuh pendidikan yang lebih baik dari kita dan kebutuhan lainnya lagi gaes. Yang terpenting tetap santuy, terus bersyukur, sembari tetap usaha untuk mendapatkan yang lebih baik lagi. Satu lagi gaes, jangan lupa tetap berdoa, mungkin bisa di klik --> coretan keyboard ini bisa memicu kita agar tetap tidak lupa berdoa apapun kondisinya.

Agak sedikit berbeda dengan tulisan dunia memang tempatnya capek. Tulisan ini lebih ditujukan untuk tulang punggung dan tulang rusuk yang sedang mengalami kekhawatiran secara duniawi. Mengingat tidak ada yang pasti di dunia ini. Roda juga pasti berputar. Kadang diatas kadang juga dibawah. Hal ini juga yang akan membuat kita sadar juga. Tidak akan seseorang akan bekerja malam terus, akan ada waktunya juga pindah tempat, atau rolling pekerjaan.

Semakin tidak menentunya kehidupan juga akan membuat rasa khawatir semakin besar. Mulai dari undang – undang yang menuai pro kontra. Pandemi yang panjang untuk dilalui. Perang antar negara bermunculan. Mengikuti hal tersebut harga bahan yang berkaitan dengan pemasok negara yang perang juga berpengaruh. Harga minyak / bahan bakar mulai naik. Pengangguran mulai banyak dengan tutupnya pabrik yang pajak semakin tinggi. Diikuti harga bahan pokok yang akan naik mengikuti naiknya harga minyak / bahan bakar. Dan kita masih harus bekerja disaat orang lain istirahat saat malam hari.

Pernahkah kita merasa terjebak dalam rutinitas dan keterbatasan saat ini? Namun, jangan biarkan keluhan menguasai pikiran kita. Selama kita masih dapat bekerja dengan layak, makan dengan teratur, dan memiliki keluarga yang sehat baik jasmani maupun rohani, sudah seharusnya kita mengucapkan rasa syukur yang mendalam.

Namun, itu bukan berarti kita harus berhenti di situ, sahabat caper. Sebagai makhluk paling sempurna, kita memiliki kewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin. Meraih yang lebih baik, yang lebih besar. Bukankah wajar kita ingin merubah nasib, meningkatkan derajat orang tua dan keluarga? Tentu saja! Kita hidup di dunia ini dengan harapan akan kehidupan yang layak, yang juga dapat mendukung ibadah dan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Tantangannya adalah, apakah kita bisa menikmati momen saat ini? Apakah kita dapat bersyukur dengan kondisi sekarang, berdamai dengan diri sendiri, dan tetap optimis? Hanya dengan menghargai setiap masalah yang kita hadapi saat ini, kita bisa benar-benar merasakan kenikmatannya. Janganlah mengeluh karena hanya makan nasi dan sayur, saat sebenarnya kita menginginkan hidangan pizza atau burger queen. Santai saja, sahabat, jalani saja dulu. Ini bukan berarti kita belum berusaha semaksimal mungkin. Kita yang tahu bahwa kita telah berusaha dengan segenap daya dan air mata yang jatuh saat berdoa kepada Tuhan. Usaha kita tidak akan pernah sia-sia.

Mari terus semangat bagi semua pejuang penghasilan, baik sebagai tulang punggung keluarga maupun sebagai pendamping setia yang bekerja di malam hari atau pada jam yang tidak lazim. Kalian semua luar biasa, mampu menjalani sesuatu yang tidak semua orang bisa, bahkan tidak mau. Oke, sahabat caper, kita hentikan cerita di sini dulu. Mari kita lanjutkan dengan kisah seru yang lainnya.

Jumat, 17 Januari 2020

Menyelami Makna Lagu 'Ujung Aspal Pondok Gede': Kisah Keluhuran dan Tantangan Petani

Menyelami Makna Lagu 'Ujung Aspal Pondok Gede': Kisah Keluhuran dan Tantangan Petani

Setelah makan siang dan dalam perjalanan pulang ke kost, saya melihat pemandangan menarik di sekitar area petani yang sedang panen hasil kebun mereka. Salah satu pemandangan tertentu membuat saya teringat dengan lagu dari seorang musisi legendaris. Sepertinya pemandangan itu memiliki kesan yang menggambarkan isi lagu tersebut. Di antara bangunan-bangunan di sekitar area tersebut, terdapat satu bangunan yang terlihat mewah dan menarik perhatian. Bangunan itu berdiri tegak di tengah-tengah lingkungan sawah yang masih aktif. Seakan-akan dengan perlahan-lahan, area sawah semakin terjepit dan terbatas oleh keramaian yang dihadirkan oleh bangunan megah tersebut. Saya tidak bermaksud untuk mengkritisi kondisi tersebut, tetapi pemandangan itu benar-benar menggambarkan lagu dari Iwan Fals yang berjudul "Ujung Aspal Pondok Gede."

Tampaknya, pemandangan tersebut mengandung makna yang mendalam. Saya merenungkan bagaimana perubahan dan perkembangan di sekitar lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari para petani. Mereka harus berjuang menghadapi perubahan tersebut sambil menjaga keberlangsungan pertanian mereka. Dalam lagu Iwan Fals, terdapat nuansa kehidupan yang sulit dan berjuang melawan tantangan yang datang. Melihat pemandangan ini, saya merasa terhubung dengan pengalaman hidup yang diungkapkan dalam lagu tersebut.

Saat melihat bangunan megah tersebut, saya merasa terkesima dengan kontrasnya dengan lingkungan sekitarnya. Meskipun begitu, saya juga menyadari bahwa perkembangan dan modernisasi adalah bagian dari kemajuan yang tak terhindarkan. Namun, saya berharap agar kesenjangan antara kemajuan dan keberlanjutan lingkungan dapat diseimbangkan dengan bijak. Melalui pemandangan ini, saya diingatkan untuk selalu mempertimbangkan dampak dari perubahan yang kita hadapi dan menghormati lingkungan serta kehidupan para petani yang berjuang di tengah-tengahnya.

Pemandangan tersebut menghadirkan kesan yang kuat, dan saya merasa beruntung bisa merasakan kekuatan lagu yang membangkitkan banyak emosi dan pikiran. Lagu Iwan Fals "Ujung Aspal Pondok Gede" memberikan gambaran yang menggugah tentang perjalanan hidup dan perubahan di sekitar kita. Saya berharap pemandangan ini akan terus mengingatkan kita untuk tetap peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitar kita dan mempertahankan nilai-nilai keberlanjutan dalam setiap langkah yang kita ambil.