Cerita Dari Tanggal Muda Sampai Tua. Menceritakan berbagai hal, mulai dari pengalaman sampai cari cuan. Bisa sharing pengalaman melalui berbagai cerita yang ada. Boleh juga e-mail cerita ke admin untuk di publish.

Tampilkan postingan dengan label SENDIRI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SENDIRI. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Juni 2023

no image

Era Digital: Menjalin Hubungan yang Berarti untuk Mengatasi Kesepian

Sobat caper, di era digital yang penuh koneksi ini, kami merasa semakin jauh dari satu sama lain. Tapi, jangan khawatir! Kesendirian adalah hal manusiawi yang normal, dan di artikel ini, kami akan membahas cara-cara asyik untuk melawan kesendirian di era digital dan membangun hubungan yang penuh makna. Kami ingin menghadirkan konten yang berbeda-beda dan menarik untuk menjaga tingkat perplexity dan burstiness yang tinggi, sehingga tetap menarik untuk dibaca.


Langkah pertama yang menyenangkan dalam melawan kesendirian adalah dengan mengakui perasaan kita. Jangan malu atau merasa bersalah, Sobat. Merasa sendiri adalah bagian dari kehidupan kita yang kompleks. Dengan mengakui perasaan ini, kita akan lebih mudah mencari solusi dan dukungan, serta merasa lebih ringan di dalam hati.


Teknologi adalah alat seru yang dapat membantu kita merasa lebih terhubung, tetapi kita harus bijak menggunakannya. Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat membuat kita merasa semakin sendiri dan kurang puas dengan hidup. Oleh karena itu, ayo gunakan teknologi untuk membangun hubungan yang hangat, seperti berkomunikasi dengan teman dan keluarga, atau bergabung dengan komunitas online yang memiliki minat dan hobi yang sama.


Mari kita bangun hubungan yang seru dan penuh makna, bukan sekadar hubungan permukaan. Kita dapat mencapainya dengan berbagi pengalaman dan perasaan, mendengarkan dan memahami orang lain, serta menunjukkan empati dan kepedulian. Saat kita melibatkan diri dengan penuh semangat, kita akan merasakan koneksi yang sebenarnya.


Jika kesendirian melanda, carilah dukungan, Sobat-sobat tercinta. Dukungan bisa datang dari teman, keluarga, mentor, atau profesional. Dukungan ini akan membantu kita merasa lebih terhubung dan kurang sendiri. Jangan takut mencari bantuan ketika merasa sendirian, karena di sekitar kita ada orang-orang yang siap memberikan saran atau perspektif yang berharga.


Keterampilan sosial adalah kunci untuk membangun hubungan yang penuh makna dan menyenangkan. Kita bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang efektif, memahami dan menghargai perbedaan, serta menunjukkan empati dan kepedulian. Dengan keterampilan sosial yang terasah, kita akan siap menghadapi dunia dengan semangat dan merasakan koneksi yang lebih erat.


Kesehatan fisik dan mental sangat penting dalam melawan kesendirian. Saat kita merasa baik secara fisik dan mental, kita akan lebih siap untuk membangun hubungan yang penuh makna dan merasa lebih terhubung. Jangan lupakan pentingnya makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Jika merasa stres atau cemas, jangan ragu untuk mencari bantuan dari para profesional.


Selain membangun hubungan yang penuh makna, mari kita juga menghargai waktu sendiri. Waktu sendiri memberi kesempatan bagi kita untuk merenung, bersantai, dan merawat diri sendiri. Dengan menghargai waktu sendiri, kita bisa merasa lebih puas dan kurang sendiri.


Terakhir, penting sekali untuk bersikap terbuka dan menerima orang lain. Setiap orang memiliki cerita dan pengalaman uniknya sendiri. Dengan mendengarkan dan menerima orang lain, kita bisa membangun hubungan yang penuh makna dan merasa lebih terhubung. Mari kita menjadi pribadi yang terbuka dan menyambut dengan tangan terbuka!


Sob - sob dan para ngab ers, melawan kesendirian di era digital dan membangun hubungan yang penuh makna memang sebuah tantangan. Tapi jangan khawatir, dengan strategi dan pendekatan yang tepat, kita bisa merasa lebih terhubung dan kurang sendiri. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian dalam perasaan ini, dan ada banyak sumber dukungan dan bantuan yang siap membantu kita. Dengan mengakui perasaan kita, menggunakan teknologi dengan bijaksana, membangun hubungan yang penuh makna, mencari dukungan, dan menjaga kesehatan kita, kita pasti bisa melawan kesendirian dan merasakan koneksi yang mendalam. Bersama-sama, kita akan merasa lebih terhubung dan lebih bahagia.

Minggu, 02 Februari 2020

Diam Itu Emas tapi Bicara Juga Ada Seninya

Diam Itu Emas tapi Bicara Juga Ada Seninya


Diam tapi teriak? Apa maksudnya ya?
Dari gambar ilustrasi sebenarnya sudah terlihat sih maksudnya seperti apa. 
Gak juga sih! Gambar gak jelas, tulisan juga jelek!!
Wkwkwkw, santuy bro kita perjelas aja dalam tulisan keyword ini.

Bagi sebagian orang berbicara adalah hal yang menyulitkan. Pada akhirnya mereka mencoba menulis apa yang ingin diutarakan. Tidak berhenti sampai sini, sampai sekarang pun menulis (bisa pakai keyboard juga kalai) merupakan suatu kebutuhan bagi kebanyakan orang. Bisa dilihat dari berbagai media sosial suatu tulisan merupakan hal terpenting bahkan yang ada visual gambar maupun video tetap saja ada keterangan berupa tulisan. Kalau kita soroti beberapa tahun yang lalu atau mungkin bahkan sampai sekarang tidak jarang yang menuliskan curahan hatinya melalui media sosial.

Menulis memang merupakan satu cara untuk mendapatkan ketenangan hati dari sang penulis. Entah itu untuk sekedar curhat, share pengalaman pribadi, atau mungkin juga sekedar update status. Tapi, banyak juga penulis profesional yang memang hidup (pekerjaannya memang menulis) dari tulisan mereka. Entah itu menulis buku atau berita, sekalipun ada media elektronik dari televisi tidak jarang juga yang masih tetap mendapatkan informasi berita dari internet. Dari sini mungkin kita mulai mengerti kenapa pentingnya sebuah tulisan.

Saat kita membaca suatu tulisan, pernah enggak kita merasa si penulis marah atau sedih atau semangat atau yang lain? Apa iya si penulis saat menulis melakukan hal tersebut? Contoh paling gampang saat kita chat dengan seseorang atau lawan jenis lah mungkin, saat ngetik WKWKWKW apa iya beneran ketawa? Saat pakai emoticon nangis apa iya bener nangis?
Ya memang semua yang diatas itu tidak semua benar. Hanya saja yang perlu kita perhatikan ada memang saat - saat kita hanya bisa diam tetapi kita bisa teriak menggaungkan pemikiran kita melalui sebuah tulisan.

Saat kita hanya bisa diam melihat kondisi yang ada di sekitar kita atau pribadi kita agar suatu yang terjadi tidak bertambah parah atau berakibat buruk pada kita, satu satunya cara adalah kita teriak melalui beberapa tulisan kita. Tidak jarang orang yang meneriakkan isi hatinya melalui sebuah tulisan, mungkin kita bisa baca - baca tulisan di Kaskus, Twitter, Facebook, Instagram, dan bisa juga menulis di blog atau wordpress seperti ini.

Tidak jarang juga yang media sosial ini meneriakkan fakta atau kebenaran yang ada. Melihat kondisi yang beberapa tahun ini semakin memanas di bangku para pejabat, dengan sedikit perubahan yang nyata untuk rakyat kecil. Oke, mungkin sampai disini dulu membahas kalimat sebelumnya, daripada masuk berita gara - gara sebuah tulisan. Kita lanjutkan saja pembahasan dengan judul diam tapi teriak ini dari sudut padang seberapa penting sebuah tulisan yang ada yang berkaitan dengan informasi tertentu.

Seberapa penting sebuah tulisan, tidak bisa dipisahkan dari seberapa bermanfaat tulisan tersebut. Jika sebuah tulisan itu berisi tentang cerita pribadi seseorang, pengalaman seseorang, atau juga sebuah tutorial tentang sesuatu sudah pasti menjadi sebuah pelajaran bagi pembaca agar tidak mengulangi kesalahan yang sama atau pengalaman buruk yang sama. Bisa jadi juga bisa mengikuti jejak sukses dari tulisan tersebut. Yang agak susah nih ketika ada sebuah tulisan berita disitu pasti ada yang real maupun fake atau bahasa kerennya hoax. Disini kita harus bijak dalam mengambil informasi tersebut, dan harus dari berbagai sumber dari pihak pro atau kontra agar kita lebih objektif dan dapat memutuskan sebuah informasi tersebut lebih bijak lagi.

Dari sini kita semua pasti sudah paham apa yang dimaksud dari setiap kata diatas. Jadi jangan diam saja gaes teriakan semuanya yang benar dan original dari pemikiran kita, agar bisa bermanfaat bagi kebanyakan masyarakat dan menyesatkan masyarakat dalam kebenaran. Maksudnya ya biar terus tersesat dalam kebenaran, tidak menemukan jalan keluar ke sesuatu yang buruk.

Terima kasih banyak bagi yang sudah membaca sampai disini, jangan lupa isi kolom komentar dibawah.

Jumat, 24 Januari 2020

no image

Kamu NGGA PERNAH ngertiin akuh!!!

Mas, kamu itu ngga pernah ngertiin akuh!!
Ngaku hayo ngaku siapa yang sering bilang gini ke suami. *ikutan ngacung
Merasa tidak dimengerti, tidak dihargai, merasa berjuang sendiri. *tos
Pasti buk - ibuk disini pernah kan merasakan seperti itu. Tadi yang udah ngacung dan tos mari lanjutkan ghibah kita, hehehe. Ya enggak lah, kita lanjutkan diskusi ini secara terbuka. Siapa tau para suami yang iseng baca ini langsung takluk gara - gara kita bersama satu hati. Biar ngga ada lagi tuh buk – ibuk yang teriak “Kamu ngga pernah ngertiin aku!”

Sejatinya ngga begitu juga ya buk-ibuk, sebelumnya harus dipahami dulu suamimu bukan ngga mau mengerti sebenarnya, dia cuma MANUSIA BIASA, bukan dukun ngga bisa lah dia baca pikiran kamu. Kalau ada yg diinginkan sebaiknya ya dikomunikasikan. Apapun itu harus dibicarakan. “Ngga ah, aku malu!” Hellow, suamimu udah tau kamu luar dalem, jadi ngga usah malu-malu lagi ya buk. Lebih baik disampaikan dengan cara yang baik, jangan dipendam berharap suami mengerti dengan sendirinya. Kasianlah pak suami main tebak tebak berhadiah tiap hari. Iya kalo tebakannya bener, lah kalo salah bisa bisa idung mata sama mulut istrinya reunian ditengah. Kan kasian pulang kerja disambut dengan muka begitu. Belum lagi harus denger kalimat “kamu ngga pernah ngertiin akuh!” dari mulut istrinya. Padahal ya buk, suami yang baik itu biasanya akan berusaha sebisa mungkin mengerti istrinya, memenuhi apa yang istrinya mau tanpa diminta. Tapi perlu diingat sekali lagi suami itu punya keterbatasan, dia cuma MANUSIA BIASA. Kuncinya ya komunikasi.

Perbaiki komunikasi, dikurangin tuh kode-kodean *prakteknya susah Ya Allah, ini rumah tangga bukan persami ya buk - ibuk. "Tapi suamiku kek kanebo kering, KAKU!" Ya pelan-pelan dicontohin, dikasih bocoran "Mas, kalo aku cemberut tuh berarti pengen diajak jalan-jalan." 
"Pengen jalan-jalan kemana sayang?"
"Ke Korea." *woooh ngelunjak
Ngga gitu ya buk, buk - ibuk mah diajak keluar beli martabak manis pun senengnya minta ampun. Apalagi dalem martabaknya ada diamond ringnya. *kan halu kan.

Belum lagi kalau anak masih kecil, belum masalah komunikasi dengan suami, belum lagi nyinyiran orang - orang, mau tau ceritanya? coba deh klik disini.

Kalo masih merasa tidak dimengerti coba deh diinget inget kebaikan suami, apa sih yang dulu bikin jatuh cinta setengah mati? Yakin deh pasti masih lebih banyak baiknya. Dengan begitu bisa bikin kita sadar bahwa pasangan kita itu paket komplit dari Allah, harus kita terima lebih kurangnya, kita syukuri lebihnya, kita tutupi kurangnya. Jangan ngeluh mulu ya buk, jangan sampai semua nikmat yang telah kita terima tertupi oleh semua keluhan kita (karena sejatinya semua orang adalah orang yang beruntung, kenapa bisa gitu? ini alasannya), karena kita sangat berhak bahagia.

Kamis, 23 Januari 2020

Kerja Malam Banyak Resiko Membangun Optimisme dan Semangat Hidup di Tengah Tantangan: Menemukan Keseimbangan yang Tepat

Kerja Malam Banyak Resiko Membangun Optimisme dan Semangat Hidup di Tengah Tantangan: Menemukan Keseimbangan yang Tepat

Udah sih gak usah banyak ngeluh, masih banyak yang bebannya lebih berat b aja tuh. Banyak memang kata kata bijak atau mutiara yang artinya seperti kalimat sebelumnya. Hanya saja gak ada salahnya kita semakin banyak referensi untuk bisa selalu bersyukur. Ya gak sih? Jelas iya donk, tidak lain dan tidak bukan untuk bisa lebih menjadi pribadi yang baik, berkarakter, dan good attitude. Bukannya memaksakan diri ya, jika materiil tidak didapatkan, apakah pribadi yang baik akan dilepaskan begitu saja?

Seperti kata - kata yang tertulis pada gambar di atas, "Kerja malam banyak resiko, tidak kerja penuh resiko". Kalau tidak salah berarti benar, normalnya orang bekerja ada siang hari. Kalau menurut peraturan pemerintah katanya juga -+8jam satu hari, lebih dari itu dihitung lembur. Nah, kalau udah masuk lembur pasti pikiran langsung, "Ada uang tambahan nich!!". Santai tanggungan perusahaan udah banyak, jadi jangan terlalu berharap, wkwkwkw. Makanya di paragraf awal sempat saya tulis, "Udah sih gak usah banyak ngeluh". 

Kita harus banyak bersyukur karena udah dapet pekerjaan meskipun itu hanya kontrak beberapa bulan, freelance, outsourcing, atau apapun itu yang intinya tidak tetap. Apalagi untuk sobat yang sudah punya istri dan anak. Yang ada di pikiran hanya gimana caranya jangan sampai ada kosong dalam satu bulan. Sebelum kontrak habis harus mulai gerilya cari kontrak yang lain. Tapi sobat caper harus tetap bekerja dengan cerdas dan ikhlas meski kontrak atau project akan habis. 

Seberat apapun pekerjaan yang teman - teman jalani tetap dinikmati dan selalu bersyukur, sembari melihat peluang lain yang lebih menarik. Entah itu kerja malam atau kerja berat lainnya yang dibutuhkan fisik yang kuat, meskipun itu banyak resiko tetap ingat kalau teman-teman tidak bekerja itu semakin penuh resiko. Asap dapur rumah kita perlu terus ngebul gaes, anak kita butuh pendidikan yang lebih baik dari kita dan kebutuhan lainnya lagi gaes. Yang terpenting tetap santuy, terus bersyukur, sembari tetap usaha untuk mendapatkan yang lebih baik lagi. Satu lagi gaes, jangan lupa tetap berdoa, mungkin bisa di klik --> coretan keyboard ini bisa memicu kita agar tetap tidak lupa berdoa apapun kondisinya.

Agak sedikit berbeda dengan tulisan dunia memang tempatnya capek. Tulisan ini lebih ditujukan untuk tulang punggung dan tulang rusuk yang sedang mengalami kekhawatiran secara duniawi. Mengingat tidak ada yang pasti di dunia ini. Roda juga pasti berputar. Kadang diatas kadang juga dibawah. Hal ini juga yang akan membuat kita sadar juga. Tidak akan seseorang akan bekerja malam terus, akan ada waktunya juga pindah tempat, atau rolling pekerjaan.

Semakin tidak menentunya kehidupan juga akan membuat rasa khawatir semakin besar. Mulai dari undang – undang yang menuai pro kontra. Pandemi yang panjang untuk dilalui. Perang antar negara bermunculan. Mengikuti hal tersebut harga bahan yang berkaitan dengan pemasok negara yang perang juga berpengaruh. Harga minyak / bahan bakar mulai naik. Pengangguran mulai banyak dengan tutupnya pabrik yang pajak semakin tinggi. Diikuti harga bahan pokok yang akan naik mengikuti naiknya harga minyak / bahan bakar. Dan kita masih harus bekerja disaat orang lain istirahat saat malam hari.

Pernahkah kita merasa terjebak dalam rutinitas dan keterbatasan saat ini? Namun, jangan biarkan keluhan menguasai pikiran kita. Selama kita masih dapat bekerja dengan layak, makan dengan teratur, dan memiliki keluarga yang sehat baik jasmani maupun rohani, sudah seharusnya kita mengucapkan rasa syukur yang mendalam.

Namun, itu bukan berarti kita harus berhenti di situ, sahabat caper. Sebagai makhluk paling sempurna, kita memiliki kewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin. Meraih yang lebih baik, yang lebih besar. Bukankah wajar kita ingin merubah nasib, meningkatkan derajat orang tua dan keluarga? Tentu saja! Kita hidup di dunia ini dengan harapan akan kehidupan yang layak, yang juga dapat mendukung ibadah dan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Tantangannya adalah, apakah kita bisa menikmati momen saat ini? Apakah kita dapat bersyukur dengan kondisi sekarang, berdamai dengan diri sendiri, dan tetap optimis? Hanya dengan menghargai setiap masalah yang kita hadapi saat ini, kita bisa benar-benar merasakan kenikmatannya. Janganlah mengeluh karena hanya makan nasi dan sayur, saat sebenarnya kita menginginkan hidangan pizza atau burger queen. Santai saja, sahabat, jalani saja dulu. Ini bukan berarti kita belum berusaha semaksimal mungkin. Kita yang tahu bahwa kita telah berusaha dengan segenap daya dan air mata yang jatuh saat berdoa kepada Tuhan. Usaha kita tidak akan pernah sia-sia.

Mari terus semangat bagi semua pejuang penghasilan, baik sebagai tulang punggung keluarga maupun sebagai pendamping setia yang bekerja di malam hari atau pada jam yang tidak lazim. Kalian semua luar biasa, mampu menjalani sesuatu yang tidak semua orang bisa, bahkan tidak mau. Oke, sahabat caper, kita hentikan cerita di sini dulu. Mari kita lanjutkan dengan kisah seru yang lainnya.

Minggu, 19 Januari 2020

Keberuntungan Dalam Dua Sisi

Keberuntungan Dalam Dua Sisi

Sobat caper ketemu lagi nih dalam tulisan yang berbeda. Untuk sebuah keberuntungan percaya gak percaya bukan hanya kita lho yang merasakan. Saat kita merasa beruntung mungkin orang lain disekitar kita merasa beruntung dengan keberuntungan kita. Tapi pernah tidak sobat caper sadari dalam suatu masalah pun ada moment saat kita menyadari keberuntungan yang ada. Entah itu dalam waktu dekat setelah masalah selesai ata butuh waktu berminggu – minggu saat kita menyadarinya.

Dalam sebuah hubungan yang sobat caper alami pasti ada suatu masalah dan itu tidak bisa dihindarkan harus terus dihadapi. Entah itu suatu hungungan yang sobat caper alami masih tahap pacaran atau bahkan sudah menikah. Ada satu masalah biasanya suatu pasangan akan menganggap tugas pria lebih mudah dan tugas wanita lebih berat, begitu pula sebaliknya tugas pria lebih berat dan tugas wanita lebih mudah. Hello??? Ingat gaes tugas kalian semua lebih mudah saat punya pasangan.

Pembahasan kali ini lebih pada pasangan yang sudah menikah, tapi tidak apa – apa kita bahas juga untuk yang masih pacaran juga. Meski sebetulnya pacaran itu tidak ada ya, pasti merugi salah satu pihak jika tidak lanjut ke jenjang pernikahan. Tidak sedikit yang menyatakan pacaran tanpa nafsu dan lain sebagainya. Merupakan hal yang mustahil, toh banyak yang hamil di luar nikah. Pihak perempuan lebih banyak dirugikan disini, tidak sedikit juga lelaki yang kehilangan harta maupun kesehatan rohani mereka. Untuk para lelaki, belio kalau pengen jangan merusak perempuan baik – baik yang dengan sepenuh hati dibesarkan dengan harapan tinggi oleh orang tua mereka. Untuk perempuan, ajaklah menikah lelakimu jika minta yang aneh – aneh. Karena lebih tepatnya mengenal lebih baik saja sebelum menikah.

Oke kita lanjut pembahasan kita sebelum terlalu jauh dari point kita ya sobat caper, hehehehe. 

Saat kita mempunyai pasangan ada beberapa hal yang membuat hidup kita lebih mudah atau bisa dikatakan beruntung. Walau itu sebatas teman dekat sebelum kita memutuskan ke jenjang pernikahan. Ada beberapa masalah yang kita tidak bisa diobrolin dengan teman kita dan hanya bisa dengan pasangan kita, karena teman kita yang bermasalah. Ada masalah dengan orang tua yang tidak bisa kita selesaikan dengan teman, ya dengan pasangan kita bisa menyelesaikan, karena memang disuruh cepat nikah. Secara tidak langsung memang hidup kita dimudahkan dengan adanya bantuan pemikiran dari perspektif yang berbeda. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 dalam jurnal Emotion Review menjelaskan manfaat membagikan cerita kepada orang lain. Berbagi cerita untuk melepaskan stres adalah mekanisme penanggulangan masalah yang umum, dan pada akhirnya dapat mengurangi stres tersebut.

Nah, itu untuk yang belum menikah. Apalagi untuk sobat caper yang sudah menikah. Kalian sudah punya team seumur hidup bro. Dengan umur yang semakin bertambah yang diiringi beban atau ujian hidup yang akan terus bertambah juga. Kedua belah pihak harus saling merasa beruntung dengan dampingan pasangan masing – masing. Tidak hanya bagi laki – laki, tetapi juga permpuan. Saling memahami satu sama lain. Mempercepat langkah menuju tujuan dengan 2 buah pikiran yang saling melengkapi. Yang biasanya sobat caper hanya satu team dengan Tuhan untuk mencapai tujuan dan berpikir keras sediri. Sekarang sobat caper diberi Tuhan anggota team yaitu pasangan sobat caper itu sendiri. Untuk menemani langkah seumur hidup. Siap mengarungi lautan kehidupan yang akan bersandar di pelabuhan akhirat bersama.

Sebuah keberuntungan yang dimiliki wanita jika pasangan mereka mampu mengusahakan segala cara yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak peduli bagaimana kondisi pekerjaan yang dihadapi. Saat kondisi yang sangat melelahkan pun tetap dijalani. Tidak ada waktu tetap untuk berangkat kerja, istirahat, pulang kerja seperti orang - orang kantoran pada umumnya. Yang ada hanya dimana mereka ada panggilan untuk mulai kerja, disitu mereka melaksanakan tugas. Entah pagi, siang, malam, atau sampai pagi lagi. Tidak peduli ada berapa yang ada di kantong mereka, mereka hanya peduli ada berapa yang bisa dibawa pulang. Tidak peduli sebarapa sulit masalah diluar sana, entah berapa makian yang ditelan setiap harinya, tetap full senyum saat pulang untuk menemui pasangan hidup mereka. Mungkin bisa baca juga disini untuk keteguhan seorang pria tetap melakukan pekerjannya.

Tidak lupa juga ada keberuntungan dari pihak pria yang mendapat pasangan wanita yang beruntung. Ada kesabaran setiap waktu si pria berangkat menjalankan tugas yang tidak tentu dan pulang tugas dengan waktu yang tidak tentu pula. Kesabaran dalam menanti kepulangan pasangan mereka. Ujian menjaga kesetiaan saat - saat kepergian pria untuk mencari nafkah. Kekuatan untuk tetap menjaga semua amanah yang diberikan oleh pria saat menjalankan tugas. Sangat tidak mudah menjalani waktu sendiri dengan segala macam amanah dan aturan yang disepakati bersama. Bisa baca disini juga untuk menambah kesabaran bagi seorang wanita.